Most Wanted :)

Selasa, 31 Maret 2015

CERITA SEMASA SD part 1



Jadi gini, Pas SD itu gue punya geng namanya AMEI (Aprilia Maulidya Evi Intan) ini geng terbentuk kalo ngga salah pas kelas empat deh /ternyata gue pernah alay cing/
Geng ini heboh lah pokoknya, kemana-mana bareng, ke kamar mandi aja bareng -_- Pernah pas Valentine, mereka itu tuker-tukeran kado /Yaawoh gue gatau harus sedih atau ketawa/ sedih soalnya anak SD aja udah terpengaruh budaya luar terus ketawa karna ngerasa lucu aja betapa polosnya anak-anak ini *duh garing ya? Mangap deh /WHATTHEHECK/
Sekarang gue mau cerita tentang masa-masa suram gue di SD, penasaran? ENGGAK. Yaudah gapapa.
Jadi gini,kan pas SD geng gue suka jalan bareng-bareng kaya di sinetron gitu cing,tau kan lo. Nah pas jalan bareng-bareng itu jadi pusat perhatian lah secara anak-anak lain ngga ada yang sampe jalan berempatan terus ngalangin jalan /LOL/  terus pas gue sama temen-temen gue lagi bercandaan, ada anak baru namanya RIDWAN nyeletuk gini ‘itu yang paling pinggir kiri jelek sendiri’ /KRAK / btw itu suara hati gue yang potek u,u kalo saat itu udah ada lagunya Cita citata yang ‘sakitnya tuh disini’ pasti gue udah nyanyi sambil nunjuk dengkul gue deh /slapped/ eh salah ya, harusnya nunjuk komuk gue. HAHA
Tapi woles aja, gue diem aja kok pas denger gitu soalnya temen-temen gue ngga ada yang denger / Duh,disitu saya merasa sedih/ ya soalnya posisi gue yang paling pinggir deket sama tuh anak baru dan jangan lupa si anak baru itu nyeletuk di deket temen-temennya dan alhasil mereka tertawa dengan lebarnya se-lebar Negara Brunei -_-
Selepas itu, gue jadi rada minder kalo jalan bareng sama temen-temen gue soalnya komuk gue yang pas-pas-an ini sangat memungkinkan fitnah bagi para siswa yang lain /Apa deh?/
Terus ada lagi cerita, dulu itu pas gue SD lagi booming banget tuh yang namanya FACEBOOK. Gue sih ga ngerti waktu itu, secara ibu gue kagak pernah ngajarin cara maennya. Yang ada, gue disuruh mainan bete(yang bikin kotak-kotak,terus ngelemparin kapur baru jalan. Mudeng kaga?) atau benteng(anak-anak dibagi jadi 2 grup terus ada bentengnya masing-masing) dan bisa jadi gerobak sodor /ini baru masa kecil yang bahagia/ Yaudahlah karna kepolosan anak imut ini /Huweeekk *sok polos*/ temen gue ngajarin cara maenan tuh sosmed di warnet deket sekolah. Pertamanya sih gue kagak ngarti, maklum lah anak polos gitu. Tapi, lama-kelamaan karna ke-kepo-an yang melanda, gue jadi mulai nyoba-nyoba. Terus mulai ngebandingin temen pesbuk gue sama temen pesbuk nya temen gue (?) gue ngerasa kalah kalo dirasa temen pesbuk gue cuma dikit /HALAH/  
Daaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn……………….

Gue mau solat dulu yaaa,jadi ini cerita yang ngga penting harus to be continue yaaaaa! Gudbai!

Kamis, 26 Maret 2015

CERPEN TOKOH : Hamdan Zulfa (karya Evi Niswatun Solikhah)



Jalan Hamdan

Aku, Hamdan Zulfa dikenal sebagian orang sebagai sosok yang adil dan bijaksana.  Karena itu lah aku dipilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan ketua terdahulu bapak Akil Muhtar.  Aku merupakan hakim termuda serta diyakini bisa memulihkan nama baik Mahkamah Konstitusi yang sempat tercoreng oleh kasus yang dibuat oleh bapak Akil Muhtar.
***
Aku menghabiskan masa kecil di Parodo, sebuah desa yang terletak sekitar 50 km dari Kota Bima, NTB.  Seperti biasa, pagi ini aku berangkat ke sekolah bersama Bung Ahmad .  Setelah sebelumnya kami mengaji di surau dengan ’’ama’’  (Bapak).  Aku yang terpaut 7 tahun dengan Bung Ahmad tidak mengurangi keakraban kami, umurku yang sekarang menginjak 10 tahun dan duduk di kelas 4 SDN4 selama Nae Bima, sedangkan Bung Ahmad berumur 17 tahun dan duduk di kelas 11 MA AIN, Bima.  Sebelum berpisah di ujung jalan  sekolahku, aku mencium tanganya seperti biasa.
“ Sekolah yang baik ya Budi, saya jalan lagi..” ujarnya seraya tersenyum kepadaku.
“ Baik Bang, hati-hati, sampai jumpa..” jawabku.
“ Sampai jumpa.”
Siang ini, nampaknya langit sedang sedih, karena, tidak biasanya turun hujan di siang hari seperti ini.  Padahal, aku dan Bung Ahmad ingin mengumpulkan kayu bakar di hutan seperti biasa.  Tapi karena hujan, maka aku, Bung Ahmad dan kedua saudaraku yang lain.  Hanya dirumah saja, mengerjakan tugasbguru dan biasa berbincang-bincang demgan ama.
Sore ini, kami hanya bersantap dengan telur dan nasi, karena hanya ada sebuah telur, maka ina (ibu) membagi sebuah telur menjadi 4 untuk kami.  Setelah makan,aku dan saudaraku yang lain mengaji di surau samping rumah dan salat.
***
Aku seperti biasa berangkat ke gedung tempatku bergelut dengan kasus-kasus Negara.  Hari ini adalah pengangkatanku menjadi ketua MK setelah sebelumnya Pak Akil, sosok yang aku segani ternyata tak sebalik yang ku pikirkan.  Beliau tersandung kasus suap yang menyebabkan beliau di vonis seumur hidup dan aku menggantikan beliau sebagai ketua MK dari 8 hakim yang tersisa, dengan wakil ketua Pak Arif Hidayat.  “ Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban sebagai ketua MK dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.  Memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya menurut UUD 1945 serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.  Janjiku ketika pengambilan sumpah.
Setelah pemilihan presiden dilaksanakan tanggal 9 April 2014 yang diumumkan hasilnya tanggal 22 juli 2014 dengan Pak Joko Widodo sebagai pemenang, dimulailah perseteruan pihak yang kalah yaitu Prabowo-Hatta.  Mereka melopor ke MK pada tanggal 25 juli 2014.  Tim Prabowo melapor adanya sejumlah kecurangan pilpres 2014.
“Pak, kami menerima permohonan dari Tim Prabowo-Hatta.” ujar petugas penerima permohonan saat sedang melakukan rapat di gedung MK.
“Apa saja bukti yang mereka bawa?”
“Mereka membawa 66 bukti, P1 sampai P66.” Jawabnya.
Dan, dimulailah perjalanan yang akan ku tempuh bersama teman-teman di Mahkama Konstitusi.

12 Agustus 2014
Sepertinya matahari siang ini sedang gembira, di ruang sidang MK ini, aku sedang mengadakan sidang atas kasus Prabowo-Hatta atau sengketa pilpres dengan suasana yang tegang.
“ Jadi kapan dilaksanakan pemungutan suara? ” tanyaku pada seorang saksi yang bernama  Novela Nawipa.
“ 9 juli pak ” Jawab Novela
“ pelaksanaanya pada pukul berapa? ” tanyaku lagi.
“ Tidak tahu pak, karena di distrik saya tidak ada proses pemungutan suara.”
“ Tadi tanggal 9 itu apa?”
“ Itu ditempat lain.  Saat itu saya berada di kampung dan tidak lihat ada TPS”
“ Tidak ada.  Saya tidak bisa terangkan, karena tidak ada yang bisa saya terangkan.” Tambahnya.
“ Bagaimana suasana di distrik saat itu ?” Kali ini hakim Patrialis Akbar lah yang bertanya.
“ Jangan Tanya ke saya karena saya juga masyarakat, tanyanya ke penyelanggara pemilu!” cetusnya.
Mendengar seperti itu, Hakim Patrialis menanggapi santai.
“ Tidak apa-apa, saya suka gaya anda seperti ini lanjutkan terus ya. Ini gaya Kartini masa kini ” ujar Hakim Patrialis sambil tersenyum.  Novela balas tersenyum.
“ Berapa jarak antara desa dengan distrik anda ?” tanya Hakim Arif  Hidayat.
“ 300 kilometer !” jawab Novela spontan.
Hakim Arif  terbelalak yang membuat Novela langsung meralat pertanyaannya.
“ 300 kilometer, eh 300 meter.  Saya manusia pak, pasti punya salah ngak apa-apa” ucap Novela tertawa.
Aku dan Hakim yang lain pun tertawa mendengarnya.
“ Apakah anda sebagai saksi mandate distrik mengetahui ada kegiatan lain di distrik lain dengan jarak-jarak yang tidak terlalu jauh itu? ” tambah Hakim Arif
“ Saya tidak mau bicara kampong lain, saya maunya di kampung saya.” Jawab Novela.
Karena bingung ingin bertanya apa lagi, maka Hakim Arif punmenjadi sesi Tanya jawab.
“ Saya bisa kacau.” Celetuk Hakim Arif.
“ Ya Bapak kacau, saya juga kacau.” Tutup Novela. Yang membuat semua orang di ruang sidang tertawa.
***
21 Agustus 2014
Setelah melakukan analisa kasus sangketa pilpers, kami telah memutuskan hasilnya.  Tetapi diluar sana, massa sedang melakukan aksi kerusuhan.  Jadilah kami menunda pembacaan petugas.
“ Kenapa terus menunda putusan Pak?” Tanya Hakim Arif  Hidayat.
“ Karena apabila, putusan dibacakan saat ini, maka massa pendukung yang kalah akan menambah kerusuhan yang diperbuatnya.” Jawabku.
“ Baiklah, artinya jika dibacakan sore nanti, perusuh itu sudah lelah ya pak ?” gurau Hakim Arif.
“ Iya betul sekali Pak.” Jawabku sambil tersenyum.
Sore menjelang malam, Aku dan hakim yang lain mengumumkan hasil putusan.
“ Dalam pokok permohonan, menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya.” Ucapku di ruang sidang pleno MK.
“ Seluruh dalil pemohon yang menyatakan pelanggaran yang terstruktur, sistematis massif  pada pilpers 9 juli 2014 tidak terbukti.” Tambahku .  Maka, putusan ini juga mendukung Joko Widodo dan Jusuf  Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 atas keputusan KPU.
Aku bersama hakim MK lainnya memutuskan putusan ini dengan sebaik-baiknya untuk meneguhkan kepercayaan masyarakat pada Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasalnya, kalau keputusan yang ditetapkan berbeda dengan nalar awam masyarakat, dikhawatirkan tingkat kepercayaan masyarakat akan semakin menipis.

Sebaliknya, kepercayaan masyarakat akan kembali kokoh jika keputusan yang diambil sejalan dengan persepsi publik dan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan.


Senin, 23 Maret 2015

Muncak andong :)

Mumpung sinyal wifi yang sekenceng air bah, yuk upload aja keseruan muncak untuk yang pertama kali :)

makan bersama dengan makanan ala-ala :D

yang pake jaket coklat manis kan? hahaha

berasa anak gunung...

gue  yang di tengah, keren ngga?


sun rise gagal -_-

silau -___-

Add caption


love code dulu, buat siapa mah terserah deh


ekspresinya mas-ams ini cucok banget hahaha




groufi dulu, liat yang paling belakang :D

ini puncak atau pengungsian? ayo tebak!

udah segini aja dulu yaaaaaaa.
babaiiiiiiiii

Kamis, 19 Maret 2015

Drama Bahasa Indonesia : Alex Sableng Patah Hati


Pemeran :
1.      Alex Sableng : Muhammad Khotib
2.      Dokter Stella : Yuli Astutik
3.      Mami             : Evi Niswatun Solikhah
Lokasi      :
1.      Rumah (Ruang tamu dan ruang makan)
2.      Taman rumah sakit

Alex Sableng Patah Hati
Alex Sableng merupakan putra dari seorang janda bernama Tukiyem yang biasa dipanggil Mami. Mereka tinggal di kampung Rembang. Alex Sableng merupakan pemuda paling rajin di kampung Rembang.
Alex Sableng pulang ke rumah setelah berkebun. Ia menghampiri Mami yang sedang menata makanan di meja.
Alex Sableng         : “mi,saya lapar nih…”
Mami               : “ya makan atuh, kamu ini gimana sih kan    sudah mami masakin…”
Alex Sableng         : “Kok tumben mi masak banyak?”
Mami               : “Iya,soalnya ada dokter dari kota,jadi mami masak banyak deh…”
Alex Sableng         : “Dokter apaan mi?”
Mami               :“Dokter jiwa katanya, soalnya kan di kampung kita banyak orang setresnya…”
Alex Sableng         : “Oooh…..”
(Suara ketukan pintu)
Dokter Stella         : “Assalamualaikum….”
Mami dan Alex     : “Waalaikumsalam…..”
(Mami membukakan pintu)
Mami                     : “eh dokter Stella, apa kabar nak?”
Dokter Stella         : “Kabar baik, mami gimana?”
Mami                     : “Baik sekali… Ayo masuk…”
Dokter Stella         : “Iya mami…”
Mami                     : “ALEX!! SINI TEMUIN DOKTER  STELLA!”
Alex Sableng         : “Iya mi…”
Dokter Stella         : “mami cuma punya anak 1 yaa?”
Mami                     : “iya dokter…”
Dokter Stella         : “Lalu, sudah menikah kah?”
Mami                     : “Belum ada yang mau…”
Dokter Stella         : “mungkin pasien saya ada yang mau mi…             hehe”
(Alex keluar dari ruang makan dan menuju ruang tamu)
(Saat bertatapan dengan dokter Stella,Alex terpana)
Alex Sableng         : “Cantiknyaaaa….” (gumam Alex sambil nyengir tidak jelas)
Mami             : “Alex! Kamu kenapa sih?” (mami bertanya sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah putranya)
Alex Sableng         : (berbisik) “mami kenapa tidak bilang kalau dokter jiwa nya cantik? Kalau begini mah saya juga mau jadi pasiennya…”
Mami                     : “Hush! Kalau kamu gila, mami sama siapa?”
Alex Sableng         : “Hehehe… Hai dok,kenalkan saya Alex Sableng pemuda terkeren di kampung rembang…”
(Alex Sableng dan Dokter Stella bersalaman)
Dokter Stella         : “Oya, kenalkan saya dokter Stella…”
Mami                     : “Dokter kerja disini sampai kapan yaa?”
Dokter Stella         : “sekitar 1 tahun mi.”
Mami                     : “Ooh…”
Alex Sableng         : (Berbisik lagi ke Mami) “berarti aku bisa deketin dokter ini ya mi…”
Mami                     : “Ya kalau dokter Stella mau sama kamu…”
Alex Sableng         : “mau lah mi, pasti…” (Alex berkata dengan Percaya diri yang tinggi)
Dokter Stella         : (Dokter Stella mendapat pesan singkat lalu mengecek handphone-nya) “Mami,Alex, saya pamit dulu ya ada pasien yang kabur…”
Mami                                 : “Iya dokter, hati-hati ya… nanti kesini lagi ya makan siang sama-sama…”
Dokter Stella         : “oke mi…” (Dokter Stella berlalu pergi)
Alex Sableng         : “Saya ikuti ah.”
(Di rumah sakit)
Setelah dokter Stella menangani pasien yang kabur, ia duduk di bangku taman rumah sakit untuk beristirahat sebentar. Saat ia memejamkan mata, tiba-tiba handphone-nya berbunyi.
Dokter Stella         : “Halo?” (menjawab panggilan) iya sayang, minggu ini aku pulang kok…”
Sementara itu,Alex Sableng yang tidak sengaja mendengar percakapan dokter Stella dengan orang di seberang jatuh terduduk karena terkejut ternyata dokter Stella sudah punya kekasih,yang artinya ia kalah sebelum berperang.
Alex Sableng         : “ HUWAAA… MAMI, DOKTER STELLA UDAH PUNYA PACAR!!!”

TAMAT

Sabtu, 14 Maret 2015

Crush?



Halooooooooo epribadehhhhhhh…..
di hari dengan hujan turun dan sinyal yang naik-turun cantik ini gue mau cerita tentang crush, kalian udah punya belum?

Pertama kali gue punya crush (atau bisa dibilang MONKEY LOVE) itu di bangku SD kelas 6 sama anak baru namanya Iman (bukan nama sebenarnya). Ini gatau gue yang kudet atau emang ga pernah merhatiin ya, masa gue baru nyadar ada si Iman ini pas semester 2 sih,padahal mah udah dari semester 1 si Iman ini masuknya
Terus, entah gue yang kurang beruntung atau apa yaa, masa ternyata dia udah pacaran sama sahabat gue sendiri (panggil aja : Mawar :D ). Tapi, walaupun begitu gue sadar cinta kan gak harus memiliki, iya kan? (Apaan sih? Alay bgt) gue tetep nge-stalk dia, dan akhirnya bisa dapet nomernya (entah darimana,gue udah lupa) terus sms-an gitu soalnya dia anaknya juga enak diajak sms-an (yaawoh anak SD).  Sampai akhirnya dia putus sama si Mawar (ini serius bukan gara-gara gue loh). Dan gue tetep nyembunyiin rasa suka gue dari temen se-geng soalnya rikuh gitu lah nanti dikiranya gue TMT (Temen makan temen) . gue inget banget pas ujian, kan biasanya photo anak-anak dipajang di depan ruangan ujian, terus gue yang suka banget sama Iman ini pun,pengen ngambil itu photo habis itu dipajang deh di kamar*berasa maniak*tapi eh ternyaataaaaaa gue keduluan sama si Mawar. Huhuu -___- *kenapa sih ga ada yang peka pas itu? Disitu kadang saya merasa sedih.*  yaudah gapapa yang penting masih bisa liat 3D nyaa yaaaaaaaaaaaaa….
Sampai akhirnya, pendaftaran SMP pun dimulai. Gue mah jelas aja milih SMP 4 (Paling deket dari rumah soalnya). Tapi si Iman ini ngga daftar disana u,u dan kisah cinta yang ngga menarik ini pun mati di gerbang SMP…
Nah pas di SMP ini adalah masa-masa diri gue yang paling genit -____-
Soalnya setiap ada cowok ganteng,pasti gue langsung jelalatan/gabisa liat cowok ganteng dikit~. Pas pertama masuk SMP gue suka sama senior kelas 9, namanya Arif orangnya kecil gitu ya imut lah pokoknyaa hehe…
Walaupun dia bukan anggota boyband (di SMP gue, ada boyband nya loh namanya gue lupa membernya ganteng-ganteng deh*promosi). Oke balik lagi,  kak Arif ini terus pake behel/duh melted cuy/ kalo senyum makin ganteng awwww.
Karena pas semester dua anak kelas 9 udah jarang keliatan, gue jelalatan lagi deh /genit mampus/
gue seneng sama senior gue lagi (Sebut aja kak Ewin) gue kenal sama dia soalnya kan kalo ujian semester, duduknya pasti digabung sama kelas 8 tuh nah gue dapet duduk sama si kak Ewin ini. Dia baik lho, kalo gue ga ngerti pasti dikasih tau sama dia deh (Walaupun gue gatau yang dikasih tau itu bener ngga sih wkwk) dia anak futsal oke gue tegesin lagi DIA ANAK FUTSAL! FYI,dulu di SMP gue, anak futsal itu yang paling keren. Tapi dia udah punya pacar u,u (kenapa setiap suka sama orang,pasti yang udah punya pacar? Nasiiiibbbbb) tapi gapapa kok /elap ingus/
terus rasa suka gue lama-lama ilang setelah tau kalo kak Ewin ini demen banget ngebully sahabat gue yang idungnya mancung/digampar Tiara/
sampe suatu hari pas gue berangkat sekolah, gue pas-pasan sama kak yang saya lupakan namanya tapi masih teringat wajahnya(dia member boyband). Dia berangkat sekolah dengan seragam SMA lengkap, duh sumfeh gue melted pas itu /lebay/ dia keren bangetttttttttttttt,ketjeh pol…
tapi rasa suka gue Cuma sebentaaar banget kok, habis itu gue fokus ulangan gitu.
Pas kenaikan kelas 9, gue harus pindah karena suatu hal (aah sedih banget kalo inget ini u,u harus pisah sama Jatimulya tercinta yang udah ditinggalin dari lahir). Gue pindah masih di daerah Bekasi juga, tapi Bekasi Barat (tadinya di Bekasi Timur).
Terus disana gue sekolah di SMP terdekat, Yang paling gue benci jadi anak baru adalah BELUM KENAL SIAPA-SIAPA. Elah , gue paling benci ini soalnya gue itu anak yang males mulai basa-basi/slapped/
Ya tapi gue itu kan harus berusaha ya, mau gimanapun gue itu butuh temen. Ga enak juga kemana-mana sendirian. Makin lama gue bisa beradaptasi sama anak-anak sekelas.
Dan pas di kantin, gue ngeliat seorang pangeran tampan /Iwh lebay/
Pas gue Tanya sama Bella (Temen baru gue,orangnya baik deh), kata Bella namanya Adit. Adit anak XI.1, udah deh gue mulai nge-stalk si Adit terus upload status alay tentang Adit(duh isin leh)
Sampai akhirnya semua orang tau (Cuma anak kelas 9 aja sih sebenernya), gue juga sempet adu status sama mantan nya di Sosial media  loh, dan akhirnya gue nge-block si Mba mantan yang tadinya gue kira kalem tapi ternyata busuk HAHA.
Terus pas perpisahan di puncak, si Ria (temen sekelasnya si Adit) nawarin gue buat photo bareng sama si Adit. Gue ya jelas mau banget lah…
Pertamanya sih gini….

liat ekspresi gue deh, geli gitu -_- (gue yang bawa tas merah)

Daaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnn jadinya gini…..

antara senyum ga ikhlas sama seneng. waks~

Tau ngga seneng banget gue pas itu. Awwww
Tapi,pas udah lulus Smp, gue udah lupa sama Adit soalnya gue daftar SMA di Magelang (Jauh banget kan ya?). Disana gue jadi anak baru lagi dan ngga kenal siapa-siapa -_- tapi, lama-lama gue bisa adaptasi kok J
 
Di SMA, gue mulai suka sama senior juga namanya kak Gae(nama samaran ya) dia anak basket,berbehel,berponi,ber-BB(loh?haha)
Kak Gae ini baik lho orangnya,tapi sayang dia kayaknya mumbul karna punya banyak fans -_-
Karna gue bosen sama kak Gae, lama-lama gue berhenti deh jadi stalkernya.
Terus, sekarang ini pertanyaannya adalah gue itu pernah pacaran belum?
Jawabannya ada deh. Karna yang dibahas disini adalah suka bukan cinta /caelah/.
Saat ini gue lagi ngincer si Qiba (nama samaran),dia ini satu tingkat di bawah gue lho yang artinya gue demen sama brondong /elap iler/ gapapa lah ya, yang penting dewasa sifatnya. Lagipula dia ngga pernah manggil gue mbak atau apalah itu yang menunjukan bahwa gue lebih tua.
And I will tell you somethin’ that he is very hot! (Jangan berpikir macam-macam!)

Ya karna gue laper dan itu artinya harus makan dan memotong cerita yang ngga penting ini, gue harus pamit.

Cekap Sakmenten.
Matur Suwun